Senin, 27 Januari 2014

Penantian itu???

Penantian itu???
(By_Sopyan Saori 07.23 27 Juli 2008)
Percaya tidak percaya jodoh* di tangan Tuhan. Hal ini sebenarnya harus menjadi pemicu bagi siapa saja untuk komitmen di jalan-Nya, mengikuti semua ketentuan-Nya tanpa ragu. Tetapi ketika keinginan yang datang hanya menjadi lamunan semata, maka kita dihadapkan pada impian dan angan-angan. Seandainya saja… andaikan… atau jikalau… dan sebagainya.

Percaya enggak, bahwa setiap bisikan dalam hati ini akan mendorong pada apa yang diinginkan, dalam film the secret misalnya, keinginan kita, ketika itu diucapkan dan senantiasa menjadi komitment dalam keseharian, maka alam akan mendorong pada apa yang kita inginkan, apapun. Dalam bahasa seorang muslim, bukan alam yang akan mendorong, tapi barokahlah yang akan mendorong. Ketika kita melakukan kebaikan dan itu semua terakumulasi pada banyak orang, maka jangan heran dan aneh, ketika barokah itu datang melimpah pada diri kita, tanpa dikira, termasuk konsep min haitsu laa yahtasib adalah proses, tidak bisa diartikan ngadadak begitu saja, tapi ia tetap satu proses yang harus dijalani, hanya saja mungkin kita tidak sadar melalui proses tersebut.


Apa yang menjadi impian hari ini, maka yakin dengan sepenuh hati kita akan meraih apapun itu. Rumah mewah, istri yang sholehah, kehidupan yang bisa mensejahterakan orang lain. Mulailah dengan mengatakan itu, setiap saat dengan keyakinan yang menghujam dalam hati, didorong dengan banyak berbuat kebaikan pada orang lain, itulah yang nantinya akan membawa kita pada apa yang kita inginkan, barakah.

Melihat rumah impian, maka kita tatap dengan penuh harap dan keinginan bahwa pada suatu saat kita juga bisa memilikinya, memandang wajah calon istri walaupun belum jelas statusnya, kita saja tidak tahu apakah dia menyukai kita, yakin pada suatu saat kita bisa bersanding dengannya, karena kita tahu bahwa dia sholehah dan dia adalah yang terbaik bagi kita.

Yang pada akhirnya keyakinan ini akan terus menjadi katalisator kita untuk terus berjuang, berusaha tanpa lelah, berdo’a dengan sungguh-sungguh, yakin usaha sampai, pasti Allah yang mengusai segala apa yang ada di jagad raya ini akan memberikan kita yang terbaik.Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha hambanya yang sungguh-sungguh dan dengan tetap menjaga niat ikhlash hanya karena-Nya.


Jadi penantian itu bukanlah hanya sekedar penantian, tapi ianya akan menjadi kenyataan, you will, when you believe.

* jodoh tidak hanya berarti pasangan saja, tetapi termasuk semua yang menjadi impian dan keinginan kita sekalian
  



STOP GALAU !!!

Pernahkah kita berada pada posisi yang serba salah/gelisah/galau/resah?



Ukurannya adalah tingkat kenyamanan dalam melakukan berbagai macam aktivitas. Kita seolah berada pada kondisi yang sulit, semuanya serba mentok, tidak ada motivasi dan keinginan untuk berbuat sesuatu yang terbaik. Kondisi ini tentunya sangat kontras dengan seseorang yang senantiasa optimis dalam menghadapi setiap detik dan menit, setiap episode kehidupan yang menawarkan berbagai macam tantangan dan hambatan ini. 

Pribadi yang selalu optimis adalah salah satu ciri yang khas dan unik dari seorang muslim. Ketika berada di posisi yang serba pesimis, tidak ada keinginan untuk merubah sesuatu menjadi yang lebih baik, dan sebenarnya pada kondisi ini kita sedang berusaha menjauh dari identitas sebagai seorang muslim. Memang agak sulit untuk menjadikan hal ini sebagai parameter, tapi apabila kita renungkan, inilah sebenarnya jawaban dari pada pertanyaan posisi kita yang sebenarnya.


Orang lain boleh beranggapan bahwa kita termasuk orang yang senantiasa optimis dalam menghadapi hidup, tapi yang membuat semuanya benar adalah kondisi yang ada dalam jiwa kita sendiri, kita sendirilah yang merasakan semuanya, bukan orang lain. Ketenangan hati ini akan terpancar pada diri pribadi seorang muslim. Indikatornya biasanya terlihat dari setiap aktivitas yang dilakukan yang selalu berdasarkan kesungguhan, dan selalu mengejar kesempurnaan tanpa mempertimbangkan hasil dari pada aktivitas yang dilakukan. Ia akan senantiasa berfokus pada proses, must be the best process and enjoy it. Ketika kita berada pada posisi ini, biasanya segala jenis aktifitas yang dilakukan akan tersa sangat berharga, dan berkualitas juga memiliki nilai tinggi.




Pertanyaan di awal tulisan ini, jawaban sebenarnya adalah kita pasti pernah atau berada pada posisi terjepit. Banyak faktor yang menyebabkan semua ini terjadi, tapi yang paling penting dari semua itu adalah kesadaran bahwa konsep seorang muslim yang sejatilah yang meninggalkan kita, dalam bahasa yang lain kita dapat mengatakan di sini, bahwa kita akan berada pada posisi yang sulit ketika kita tidak meletakan diri pada posisi seorang muslim yang sejati. 

Lingkungan pun menjadi titik dan tolak ukur yang cukup berpengaruh dalam pembentukan karakter dan diri kita. Orang yang berada pada lingkungan yang baik, "lingkungan dengan kriteria muslim", maka ia akan senantiasa terjaga dan bisa menjaga diri untuk senantiasa optimis dalam menghadapi dan mengarungi semua sisi dari kehidupan ini. Sebaliknya yang akan terjadi pada lingkungan yang tidak baik, "lingkungan dengan kriteria non muslim", maka ia akan senantiasa terjebak oleh permainan yang tidak pernah usai, permainan yang membuatnya senang pada satu sisi, tetapi sebenarnya ia sedang menuju kepada diskualifikasi dari kehidupan yang tentram dan menyenangkan.





Evaluasi yang paling mendasar adalah sudah benarkah diri ini dalam memposisikan diri menjadi hambaNya yang benar? Kalau kita melihat lebih jauh pada diri ini maka seharusnya kita bisa menjawab dan merebut kembali jiwa optimis sebagai sifat khas dari pada seorang muslim.

Pada sisi lain mungkin kita termasuk orang yang menganggap sepele segala sesuatu yang berhubungan dengan faktor x. tapi percayalah bahwa sebenarnya kedekatan dengan faktor x inilah yang akan membawa kita pada kebahagiaan yang sebenarnya. Keistmewaan dan keutamaan orang yang dekat dengan faktor x ini adalah terbukanya jalan yang lebar dengan berbagai macam solusi yang jitu terhadap semua permasalahan yang dihadapi, seakan ia melewati "jalan tol kehidupan" yang bebas hambatan.

Jadi, kegelisahan = keadaan yang jauh dari Tuhan. Kita sering mendengar paham atheis ternyata sering bahkan selalu membawa pengikutnya pada kegelisahan hidup, kegelisahan yang datang karena ia telah mengilatkan Tuhan dari kehidupannya. Kita termasuk orang yang percaya dan yakin akan tuhan, karena itu seharusnya keyakinan ini senantiasa menjadi bekal yang berharga yang tidak pernah bisa digantikan dengan apapun. Dengannya kita akan menggapai kebahagiaan hidup ini( kebahagiaan yang hakiki) baik di dunia maupun kehidupan setelahnya.  

<@saorisopyan>

Kamis, 23 Januari 2014

Siapa Aku?

Assalamu'alaikum Warahmatullaah...
Hai...berdasarkan akte kelahiran, namaku Lisda Sa'adillah Mursyidah, tapi kata bapak bukan Sa'adillah, tapi Sa'dillah...hmm..whatever aku suka nama yang orang tuaku berikan.
Nama panggilanku banyak, kalau di rumah biasanya dipanggila dede..*padahal aku bukan bungsu lhoo..
aku anak kedua dari 4 bersaudara...heee

kalau temen-temen aku biasa manggil lisda, tapi kalo temen yang udah deket biasanya manggil Dha, Nda, dsb..


Aku lahir di sebuah kampung nan jauh di mata.. bernama kampung Sukaratu. itu dimana yaaa??heee
Kampung itu berada di Kabupaten Tasikmalaya-Jawa Barat. Aku lahir bulan Februari tahun 1992, jadi udah mau 22 tahun bentar lagi.. :-)

ini Aku..

Saat ini aku kuliah di salah satu universitas di Bandung yang bernama UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) jurusan Pendidikan Fisika. Subhanallah, tak kuasa rasanya menyebutkan kalau aku kuliah jurusan itu, karena kemampuanku masih jauuuh sekali dalam bidang itu..hee

Aku kurang suka sebetulnya dengan Fisika, tapi gak tau kenapa aku milih jurusan itu... Tapi aku yakin ini adalah rencana terbaik yang Allah berikan buat aku.. dan Alhamdulillah sekarang aku cukup menikmati kuliah di jurusan ini...
pulang kuliah ceritanya...

Status?? 
Kalau ngisi biodata, biasanya suka ditanya status..status aku apa yaa??
Alhamdulillah skarang udah gak single lagi...heee
Pada tanggal 2 Februari 2013 aku resmi menjadi istri seorang laki-laki bernama Sopyan Saori.
Seorang laki-laki yang begitu baik, care, smart, dsb.. *takut ada yang Geer ;-)

ini pas lagi nikah..hee
Blog ini bukan hanya milik aku, tapi juga suamiku.. *maklum ya..udah sehati..heee
Jadi, yang entry ke blog bukan cuma aku, tapi juga sang suami... 
untuk membedakan postingan aku dan suami, bisa dilihat dari isinya yang serius atau tidah.
Kalau aku lebih suka ngobrol pake bahasa-bahasa gak resmi..hee *atau gaul dikit (maklum masih muda).


begitu ceritaku, bagaimana ceritamu??hee

Senin, 20 Januari 2014

Keluarga Sakinah Kepunyaan Allah

Alhamdulilah...ikatan suci ini sudah hampir 1 tahun terjalin...
Semoga kita bisa terus saling berbagi dan memperbaiki diri


Keluarga memiliki arti yang sangat besar dalam hidup :-)


Minggu, 19 Januari 2014

Renungan Senandung Hati (Keinsyafan Seorang Hamba)

LAYAR KEINSAFAN - MESTICA


Sepi benar senja ini
Bayunya semilir menghadap ombak getir
Jarum ufuk pula mengemas terangkah
Pada layar terkapar

Mengapa hentikan senja
Barukan terdetik pulang ke pengkalan
Bila malam menghampiri
Kutewas di lautan


Tuhan…
Layarkan ku kearah cintaMu
Tuntuni ku mengapai redhaMu
Timbunan kasihMu ku berteduh
KepadaMu ya tuhan

Berikan secebis keinsafan
Bekalan sepanjang perjalanan
Mencari ketenangan

Biar Kau menjadi saksi
Tulus tangisku kala dinihari
Kesempatan yang hanya sebentar
moga Keikhlasan ku terapkan


Berikan aku hidayah
agar dikuatkan iman yang lemah
moga diberkati hidup ini
menuju bahagia yang kekal abadi….

harapanku moga dikurniakan
manisnya iman berpanjangan
moga lautan hilang gelora
untukku berlayar..