Ketika tahun baru tiba, hal yang
pertama kita bayangkan adalah bertambahnya usia atau jatah kita untuk hidup.
Tetapi kalau kita cerna lebih dalam, maka kita akan sampai pada kondisi
memahami bahwa sebenarnya usia kita berkurang. Itulah makna hakiki dari pada
bertambahnya tahun. Kesadaran akan hal ini sebenarnya sedang menggiring kita
menjadi diri yang pintar, benarkah?
Ketika sadar bahwa usia kita
berkurang, secara otomatis hal ini akan menimbulkan kesadaran dalam diri kita
bahwa kita semakin dekat pada pintu akhir kehidupan di dunia, ya benar, itu
adalah kematian. Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang paling cerdas
ialah orang yang mengingat kematian, tentunya hal ini akan mendorong seseorang
untuk meningkat kualitas dan posisinya di hadapan Tuhan, karena ia tahu, semua
yang ia lakukan di dunia, itu semua akan sia-sia kalau tidak dilandaskan pada
sebuah keyakinan sifat yang mendasar dan berpijak pada tauhid.
Memang kematian itu tidak pasti,
tetapi yang pasti kematian itu akan datang. Para
ulama mengatakan, silahkan engkau mencintai saudaramu, keluargamu, istrimu,
anak2mu, hartamu, dan segala yang kau merasa miliki di dunia, tapi ingat pada
suatu saat itu semua akan meninggalkan kamu atau kamu yang akan meninggalkan
itu semua.
Kematian mengandung tiga misteri;
misteri waktu; misteri tempat; misteri sebab.
Pertama adalah Misteri waktu artinya
tidak ada yang mengetahua kapan kematian itu akan datang, tidak peduli anak
muda atau orang tua, bisa terjadi pada bayi ataupun seorang tua renta, seorang
yang telah divonis mati dalam jarak waktu tertentu menurut ilmu katerbatasan
manusia, hal itu masih bersifat kemungkinan, belum menjadi sebuah kepastian.
Kita tidak tahu seberapa lamakah kita menghirup nafas karunia ilahi ini, masa
depan adalah hal yang ghaib – kita belum tahu – satu detik yang akan datang,
menit yang akan datang, hari yang akan datang, dan sebagainya tidak ada yang
tahu, sangat elok kiranya kita senantiasa memenuhi diri pribadi dengan
menmapatkan diri pada kondisi dan saat yang sidukai Allah SWT., sehingg pada
saatnya – kematian – tiba kita sudah well prepared.
Misteri yang kedua adalah misteri
tempat. Tidak ada yang mengetahui dimana ia akan meninggal, seorang sahabat
yang sangat menginginkan meninggal di medan pertempuran dengan izin Allah SWT.
ia meninggal di atas kasur, tempat tidurnya. Seorang yang bermimpi kematiannnya
akan datang di negaranya, lalu ia pergi dengan segera untuk menghindarinya, di
lain pihak ternyata ketika ia akan berangkat ke bandara maka pada saat yang
sama kematian itu datang. Seorang yang sakit keras,kritis dan dirawat di rumah
sakit, ternyata meminta pulang ke rumahnya, dengan izin Allah SWT.ia dipanggil
pas sedang berada di mobil, di perjalanan menuju rumahnya, itulah misteri
tempat.
Yang terakhir adalah misteri sebab.
Kita tidak tahu apakah yang menyebabkan kematian kita, kita banyak menemukan
dan menjumpai orang meninggal karena sakit, tetapi juga kita tidak bisa
menapikan ada orang yang meninggal tanpa ada sakit, kecelakaan, atau hal
lainnya. Sebab kematian kita hanya Allah SWT.yang mengetahuinya, kita sellu
mengharap penyebab kematian kita tidak lari dari pada ridhoNya.
Akhirnya sejauhmana mata memandang,
sedalam apa pikiran kita menerawang, seluas apa tangan kita memegang, sekeras
apa suara yang kita dengar, kematian itu akan datang dengan tidak mengenal
tempat, waktu dan sebab. Semoga Allah SWT.memanggil kita pada saat yang
terbaik.
Jadi kematian = dorongan kesadaran
tuk hijrah………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar